Sudah lama saya melihat plang rumah makan Cibiuk di beberapa tempat di Bandung dan Bogor. Tapi saya baru mengunjungi rumah makan yang mengagungkan Sambel Khas Cibiuk ini ketika saya tengah berjalan dari Garut menuju Bandung (18/01/'08), tepatnya di Jl. Otto Iskandardinata, Garut. Langsung melangkah ke Lantai 2, Rumah makan yang menyajikan menu khas Sunda ini juga memberikan view sawah dan pegunungan yang cukup asri. Sangat nyaman untuk makan sambil bersantai.
Berikut saya coba review beberapa menu yang kami pesan saat itu di rumah makan yang katanya berpusat di daerah Limbangan, Tasikmalaya.
Gurame Bakar Cobek Hot Plate, rekomendasi saya nomor 1. Gurame dengan ukuran sekitar 500gr ini, digoreng terlebih dahulu sebelum dibakar. Ini bisa terlihat dari bagian kepalanya yang renyah. Disajikan di atas hot plate, dengan dilapisi daun pisang, gurame ini akan tiba di meja kita panas-panas dengan asap mengepul. Yang istimewa adalah bumbunya, olahan oncom dengan rasa manis pedas, dengan sigap membalur seluruh badan gurame ini, mengajak kita untuk menemukan cita rasa khas sunda yang akan sulit ditemukan di rumah makan sunda lain. It's very highly recommended. Harga : Rp. 33.000,-
Sambal Cibiuk Ijo, menu yang menjadi andalan rumah makan Cibiuk. Dengan slogan "Seu hah..! Pedas tapi tidak Panas", sambal ini memang unik. Dengan irisan tomat hijau, kita akan menemukan sensasi pedas di lidah kita, yang dapat menstimulus indera pengecap agar dapat menikmati lebih dalam menu-menu lain yang tersaji apik di meja makan kita. Sayang saya lupa untuk ikut mengecap sambal Cibiuk merah yang memiliki nilai pedas yang lebih tinggi. Harga : Rp. 2.000 plus Lalapan
Tumis Genjer Oncom, ini adalah menu sunda favorit saya, sayangnya hanya sedikit rumah makan sunda yang menyajikan menu ini. Selain di Cibiuk, menu ini pernah saya temui hanya di Bumbu Desa. Cita rasa oncom memang menjadi tumpuan dari masakan ini, rasa manis pedas akan segera menyergap rongga mulut kita begitu suapan pertama, ditambah dengan kontur genjer yang lunak tapi tetap nyakres ketika digigit. Sayur genjer terkenal dengan kandungan seratnya yang tinggi, sehingga kenikmatan yang kita rasakan berbanding lurus dengan khasiat yang kita dapatkan. Harga : Rp. 6.000
Reuceuh Bonteng, menu ini mungkin terdengar asing bagi sebagian dari kita. Bonteng adalah timun dalam bahasa Sunda. Reuceuh Bonteng adalah makanan yang bahan dasarnya adalah timun dengan diberi bumbu hampir sama dengan karedok tapi tanpa kacang. Asam, gula jawa, cabai dan cikur dengan racikan yang tepat membuat menu yang satu ini begitu istimewa menari di lidah kita. Harga : Rp. 3.000
Daweugan, nah untuk minumnya rasanya cocok kalo kita memesan sebutir utuh Kelapa Muda, yang dalam bahasa sundanya disebut dengan Daweugan. Kesegaran natural akan mengalir di kerongkongan kita berpadu dengan daging buah kelapa muda yang terasa lembut di sela gigi kita. Terasa lengkaplah sudah jamuan sunda ini. Harga : Rp. 7.500
Berikut saya coba review beberapa menu yang kami pesan saat itu di rumah makan yang katanya berpusat di daerah Limbangan, Tasikmalaya.
Gurame Bakar Cobek Hot Plate, rekomendasi saya nomor 1. Gurame dengan ukuran sekitar 500gr ini, digoreng terlebih dahulu sebelum dibakar. Ini bisa terlihat dari bagian kepalanya yang renyah. Disajikan di atas hot plate, dengan dilapisi daun pisang, gurame ini akan tiba di meja kita panas-panas dengan asap mengepul. Yang istimewa adalah bumbunya, olahan oncom dengan rasa manis pedas, dengan sigap membalur seluruh badan gurame ini, mengajak kita untuk menemukan cita rasa khas sunda yang akan sulit ditemukan di rumah makan sunda lain. It's very highly recommended. Harga : Rp. 33.000,-
Sambal Cibiuk Ijo, menu yang menjadi andalan rumah makan Cibiuk. Dengan slogan "Seu hah..! Pedas tapi tidak Panas", sambal ini memang unik. Dengan irisan tomat hijau, kita akan menemukan sensasi pedas di lidah kita, yang dapat menstimulus indera pengecap agar dapat menikmati lebih dalam menu-menu lain yang tersaji apik di meja makan kita. Sayang saya lupa untuk ikut mengecap sambal Cibiuk merah yang memiliki nilai pedas yang lebih tinggi. Harga : Rp. 2.000 plus Lalapan
Tumis Genjer Oncom, ini adalah menu sunda favorit saya, sayangnya hanya sedikit rumah makan sunda yang menyajikan menu ini. Selain di Cibiuk, menu ini pernah saya temui hanya di Bumbu Desa. Cita rasa oncom memang menjadi tumpuan dari masakan ini, rasa manis pedas akan segera menyergap rongga mulut kita begitu suapan pertama, ditambah dengan kontur genjer yang lunak tapi tetap nyakres ketika digigit. Sayur genjer terkenal dengan kandungan seratnya yang tinggi, sehingga kenikmatan yang kita rasakan berbanding lurus dengan khasiat yang kita dapatkan. Harga : Rp. 6.000
Reuceuh Bonteng, menu ini mungkin terdengar asing bagi sebagian dari kita. Bonteng adalah timun dalam bahasa Sunda. Reuceuh Bonteng adalah makanan yang bahan dasarnya adalah timun dengan diberi bumbu hampir sama dengan karedok tapi tanpa kacang. Asam, gula jawa, cabai dan cikur dengan racikan yang tepat membuat menu yang satu ini begitu istimewa menari di lidah kita. Harga : Rp. 3.000
Daweugan, nah untuk minumnya rasanya cocok kalo kita memesan sebutir utuh Kelapa Muda, yang dalam bahasa sundanya disebut dengan Daweugan. Kesegaran natural akan mengalir di kerongkongan kita berpadu dengan daging buah kelapa muda yang terasa lembut di sela gigi kita. Terasa lengkaplah sudah jamuan sunda ini. Harga : Rp. 7.500
mas, masih ada lagi yang enak disana...namanya pepes nasi...saya lupa di resto apa tp yang pasti deket pertigaan gitu...(hehehe pelupa)
ReplyDeletewah pengen kuliner kcna.... :D ...syg jauh...tp dkt ma rmh pcrku...hehehe
ReplyDeleteMataaaaap :9
ReplyDeleteBuruan dateng k garut ,selain itu banyak lagi looooh kuliner* yg enak murah meriah d garut