Lontong Orari
Jl Seberang Masjid, Banjarmasin
Balik lagi untuk menikmati pesona kuliner di ibukota Kalimantan Selatan. Salah satu rekomendasi tempat makan di Kota Banjarmasin yang banyak orang sampaikan adalah Lontong Orari. Katanya enak banget dan banyak penggemarnya, makanya saya penasaran untuk mencobanya. Hingga tibalah kesempatan itu pada suatu malam... Menyusuri jalanan di kota seribu sungai ini, sampai akhirnya rombongan saya berbelok di suatu jalan kecil, Jl. Seberang Masjid, dan parkir di salah satu rumah. Tidak ada yang menonjol dari rumah ini, tidak ada plang, lampu-lampu atau apapun yang menandakan tempat ini adalah rumah makan yang kita tuju, selain banyaknya orang makan di dalam rumah. Yang menonjol malah poster caleg pemilu 2009 yang merupakan pemuda asli seberang masjid :)
Masuk tempat ini, yang tersedia hanya tikar dan meja untuk lesehan. Sementara dindingnya dipenuhi dengan photo-photo para pesohor negeri ini yang pernah mencicipi lontong Orari mulai dari bintang sinetron sampai band ternama, dan yang terpampang paling besar adalah bandnya ibu Kikan :) Datanglah sang pelayan menanyakan pesanan kita, hanya ada dua pilihan menggunakan ayam atau ikan haruan. Sayangnya pilihan menu ayamnya habis jadi tinggal satu pilihan tersisa.
Lontong Orari ini sangat unik, dua buah lontong besar (bener-bener besar) berbentuk segi tiga diguyur dengan kuah nangka muda, seperti opor, ditemani dengan ikan haruan yang sudah digoreng dan sebutir telur rebus. Rasanya? Enakkkkkkkkk abisssssss.... Kuah dengan semburat rasa manis (seperti banyak makanan khas banjar lainnya) berpadu dengan gorengan ikan haruan, menjadikan perpaduan yang benar-benar mantab. Ditambah dengan lontong besar yang lembut, menyempurnakan kualitas dengan kuantitas, benar-benar menuntaskan makan malam kita. Dan itu semua perlu ditebus dengan harga 14.000 rupiah.
Berdasarkan artikel koran yang terpampang di dinding, nama Orari sendiri muncul karena tempat ini pada awalnya adalah tempat ngumpulnya para breaker untuk "copy darat" di malam hari. Ya, karena tempat makan ini buka dari sore hari skitar pukul lima, sampai dini hari sekitar jam 3. Dan tempat ini tampaknya selalu dipenuhi para penggemarnya, terbukti ketika saya berkunjung ke sana orang banyak yang mengantri untuk mendapatkan tempat duduk, padahal bukan malam akhir minggu. Katanya kalau weekend, cari parkir aja bakal setengah mati hehehe. Penasaran, rasakan sendiri sensasinya...
Kuliner di kota Banjarmasin lainnya:
RM. Cendrawasih, Jl Pangeran Samudera
Jl Seberang Masjid, Banjarmasin
Balik lagi untuk menikmati pesona kuliner di ibukota Kalimantan Selatan. Salah satu rekomendasi tempat makan di Kota Banjarmasin yang banyak orang sampaikan adalah Lontong Orari. Katanya enak banget dan banyak penggemarnya, makanya saya penasaran untuk mencobanya. Hingga tibalah kesempatan itu pada suatu malam... Menyusuri jalanan di kota seribu sungai ini, sampai akhirnya rombongan saya berbelok di suatu jalan kecil, Jl. Seberang Masjid, dan parkir di salah satu rumah. Tidak ada yang menonjol dari rumah ini, tidak ada plang, lampu-lampu atau apapun yang menandakan tempat ini adalah rumah makan yang kita tuju, selain banyaknya orang makan di dalam rumah. Yang menonjol malah poster caleg pemilu 2009 yang merupakan pemuda asli seberang masjid :)
Masuk tempat ini, yang tersedia hanya tikar dan meja untuk lesehan. Sementara dindingnya dipenuhi dengan photo-photo para pesohor negeri ini yang pernah mencicipi lontong Orari mulai dari bintang sinetron sampai band ternama, dan yang terpampang paling besar adalah bandnya ibu Kikan :) Datanglah sang pelayan menanyakan pesanan kita, hanya ada dua pilihan menggunakan ayam atau ikan haruan. Sayangnya pilihan menu ayamnya habis jadi tinggal satu pilihan tersisa.
Lontong Orari ini sangat unik, dua buah lontong besar (bener-bener besar) berbentuk segi tiga diguyur dengan kuah nangka muda, seperti opor, ditemani dengan ikan haruan yang sudah digoreng dan sebutir telur rebus. Rasanya? Enakkkkkkkkk abisssssss.... Kuah dengan semburat rasa manis (seperti banyak makanan khas banjar lainnya) berpadu dengan gorengan ikan haruan, menjadikan perpaduan yang benar-benar mantab. Ditambah dengan lontong besar yang lembut, menyempurnakan kualitas dengan kuantitas, benar-benar menuntaskan makan malam kita. Dan itu semua perlu ditebus dengan harga 14.000 rupiah.
Berdasarkan artikel koran yang terpampang di dinding, nama Orari sendiri muncul karena tempat ini pada awalnya adalah tempat ngumpulnya para breaker untuk "copy darat" di malam hari. Ya, karena tempat makan ini buka dari sore hari skitar pukul lima, sampai dini hari sekitar jam 3. Dan tempat ini tampaknya selalu dipenuhi para penggemarnya, terbukti ketika saya berkunjung ke sana orang banyak yang mengantri untuk mendapatkan tempat duduk, padahal bukan malam akhir minggu. Katanya kalau weekend, cari parkir aja bakal setengah mati hehehe. Penasaran, rasakan sendiri sensasinya...
Kuliner di kota Banjarmasin lainnya:
RM. Cendrawasih, Jl Pangeran Samudera
Comments
Post a Comment