Melayu Square - Tanjung Pinang
Gonggong... Pertama kali tahu nama ini dari teman saya yang komen di status FB saya sebelum terbang ke Tanjung Pinang. "Jangan lupa makan gong gong" begitu pesannya, makanan apaan tuh? Namanya koq gak menjual gitu sih hehehe. Ternyata ini adalah salah satu sea food yang khas di Kepulauan Riau, khususnya di Tanjung Pinang. Dimana ada yang jual sea food disitu pasti ada gonggong. Gonggong ini sejenis siput laut yang hidup di perairan sekitar Kepulauan Riau, dimasaknya hanya direbus kemudian dicocol dengan sambel. Tiap tempat biasanya menyediakan jenis sambel yang berbeda, tapi buat saya yang paling cocok adalah sambel kacang dengan cita rasa asam manis. Banyak yang bilang rasanya mirip kerang rebus, tapi buat saya gonggong jauh lebih enak. Ujungnya seperti daging cumi, kenyal dan sedikit alot, tapi diujung lainnya dapat kita temukan dagingnya yang lembut.
Cara makannya pun cukup unik. Kita akan dibekali dengan tusuk gigi, kemudian kita korek bagian dalam gonggong ini, tarik keluar dan daging gonggong yang sedap tinggal kita colek ke sambal kacangnya. Mantabbbb.... Tapi hati-hati, di ujung luarnya ada bagian yang keras seperti kuku, konon ini alat gonggong untuk berjalan, yang tidak bisa kita makan. Saya mencoba gonggong ini sampai dua kali di dua tempat yang berbeda, salah satunya di Melayu Square. Gonggong di pusat jajanan serba ada ini relatif besar-besar, sehingga menyantapnya pun terasa maremmmm. Seporsi cukup ditebus dengan harga Rp. 20.000,- yang berisi lebih dari 20ekor gonggong. Walau cuman untuk appetizer tapi satu porsi gonggong sudah cukup mengenyangkan koq.
Selain Gonggong, seperti layaknya kota pinggir pantai, Tanjung Pinang juga menyediakan beragam makanan seafood segar nan lezat. Saya tak lupa untuk memesan favorit saya KEPITING yang kali ini saya minta di bumbu Asam Manis. Ternyata rasanya luarrrr biasssaaa, walaupun belum sedahsyat Kepiting Kenari di Samarinda, tapi bumbunya bener-bener te-o-pe. Asam manisnya diberi campuran telur ayam yang menambah kegurihan dan cita rasa bumbu ini plus daging kepiting segar dan gemuk menjadikan makan malam saya hari ini 'sempurnaaaa....'. Kepiting Asam Manis ini harus ditebus dengan harga Rp. 50.000,-
Melayu Square sendiri merupakan pusat makanan (food court) yang terletak di pinggir pantai. Berlokasi di alam terbuka, kita bisa menemui berbagai kuliner khas Tanjung Pinang di tempat ini. Mayoritas menjual makanan laut, tapi banyak pula yang menjajakan makanan non seafood. Yang jelas, kalo berkunjung ke Tanjung Pinang, Melayu Square merupakan alternatif tempat makan yang harus dikunjungi. Terutama buat anda yang penasaran dengan yang namanya Gonggong....
Gonggong... Pertama kali tahu nama ini dari teman saya yang komen di status FB saya sebelum terbang ke Tanjung Pinang. "Jangan lupa makan gong gong" begitu pesannya, makanan apaan tuh? Namanya koq gak menjual gitu sih hehehe. Ternyata ini adalah salah satu sea food yang khas di Kepulauan Riau, khususnya di Tanjung Pinang. Dimana ada yang jual sea food disitu pasti ada gonggong. Gonggong ini sejenis siput laut yang hidup di perairan sekitar Kepulauan Riau, dimasaknya hanya direbus kemudian dicocol dengan sambel. Tiap tempat biasanya menyediakan jenis sambel yang berbeda, tapi buat saya yang paling cocok adalah sambel kacang dengan cita rasa asam manis. Banyak yang bilang rasanya mirip kerang rebus, tapi buat saya gonggong jauh lebih enak. Ujungnya seperti daging cumi, kenyal dan sedikit alot, tapi diujung lainnya dapat kita temukan dagingnya yang lembut.
Cara makannya pun cukup unik. Kita akan dibekali dengan tusuk gigi, kemudian kita korek bagian dalam gonggong ini, tarik keluar dan daging gonggong yang sedap tinggal kita colek ke sambal kacangnya. Mantabbbb.... Tapi hati-hati, di ujung luarnya ada bagian yang keras seperti kuku, konon ini alat gonggong untuk berjalan, yang tidak bisa kita makan. Saya mencoba gonggong ini sampai dua kali di dua tempat yang berbeda, salah satunya di Melayu Square. Gonggong di pusat jajanan serba ada ini relatif besar-besar, sehingga menyantapnya pun terasa maremmmm. Seporsi cukup ditebus dengan harga Rp. 20.000,- yang berisi lebih dari 20ekor gonggong. Walau cuman untuk appetizer tapi satu porsi gonggong sudah cukup mengenyangkan koq.
Selain Gonggong, seperti layaknya kota pinggir pantai, Tanjung Pinang juga menyediakan beragam makanan seafood segar nan lezat. Saya tak lupa untuk memesan favorit saya KEPITING yang kali ini saya minta di bumbu Asam Manis. Ternyata rasanya luarrrr biasssaaa, walaupun belum sedahsyat Kepiting Kenari di Samarinda, tapi bumbunya bener-bener te-o-pe. Asam manisnya diberi campuran telur ayam yang menambah kegurihan dan cita rasa bumbu ini plus daging kepiting segar dan gemuk menjadikan makan malam saya hari ini 'sempurnaaaa....'. Kepiting Asam Manis ini harus ditebus dengan harga Rp. 50.000,-
Melayu Square sendiri merupakan pusat makanan (food court) yang terletak di pinggir pantai. Berlokasi di alam terbuka, kita bisa menemui berbagai kuliner khas Tanjung Pinang di tempat ini. Mayoritas menjual makanan laut, tapi banyak pula yang menjajakan makanan non seafood. Yang jelas, kalo berkunjung ke Tanjung Pinang, Melayu Square merupakan alternatif tempat makan yang harus dikunjungi. Terutama buat anda yang penasaran dengan yang namanya Gonggong....
mmmmm yummy
ReplyDeletewah, gimana yah rasa gonggong nya? jd penasaran :)
ReplyDeleteenak banget .. ^_^
Deletehmmm ,,, aLhamdulilah ad yg sukA maKaNan kat tanJUng pInang ,, KanGen pNgen Mkan di MelaYu sQuare lGi .. soDara smUa nya ,, Pulang yuk ,,makan baReng lagi :D :) :D :) jDi laPer
ReplyDelete