Mie RAZALI
Jl. T. P. Polem No. 83-85, Banda Aceh
Telp: 0651 - 7400174
Kali kedua saya menginjakkan kaki di kota Serambi Mekah ini, kesempatan emas untuk kembali menikmati kuliner Aceh yang cukup legendaris. Ada tiga tempat yang disarankan oleh teman saya wajib untuk dinikmati selama kunjungan kali ini: Ikan Bakar Awak Awai, Kopi Ulee Kareng dan Mie Aceh RAZALI. Kunjungan pertama saya adalah ke Mie RAZALI yang ternyata terletak di kawasan Peunayong, hanya sekitar 100 meter dari tempat saya menginap, Hotel Sultan. Suatu kebetulan yang menyenangkan :) Tahun 2007 lalu saya sempat menikmati Mie Aceh di lapangan Peunayong, dan kesempatan kali ini saya menjajal kedahsyatan Mie Razali yang namanya cukup tersohor ini. Ada tiga jenis penyajian mie Aceh yang bisa kita pilih di tempat ini: Mie Rebus, Mie Goreng dan Mie Goreng Basah (Mie Goreng tapi mienya masih basah, nyemek-neyemek gitu deh kalo bahasa Jawanya). Sementara untuk "isi"nya banyak pilihan yang tersedia: Udang, Daging, Jamur, Cumi-Cumi, Kepiting ataupun gabungan dari pilihan-pilihan tersebut.
Kalo saya jelas pilih menu favorit sepanjang masa, Mie Kepiting dengan sajian Goreng Basah. Memang yah, makan kuliner daerah di tempat aslinya emang gak ada lawannya, Dahsyat... Mie yang besar dan semi basah dengan olahan bumbu khas Aceh ditimpali dengan Kepiting Besar yang tersembunyi dibalik rimbunnya Mie benar-benar memanjakan indera pengecap kita. Teman saya mencoba Mie Rebus Udang yang rasanya juga gak kalah dahsyatnya, kuah Mie Aceh yang pedas serasa memanggil bibir kita untuk segera menyeruputnya... Sluruppp... Jangan lupa untuk menikmatinya dengan pendampingnya yaitu emping serta acar bawang. Untuk Mie Biasa tanpa "isi" kita cukup menebus dengan harga Rp. 8000, tapi jika pake "isi" harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 18000 (Mie Udang atau Daging atau Jamur) sampai paling mahal Rp.30.000 (Mie Kepiting). Tapi ada lagi yang lebih mahal yaitu Mie Special Campur (Kepiting + Udang + Daging + Cumi-cumi) yang harus dibayar dengan harga Rp. 40.000. Gak rugi deh, kepitingnya aja gede, wajar kalo agak mahal.
Buat minumnya, ada dua menu yang saya sarankan Teh Tarik dan Juice Terong Belanda. Teh Tarik, minuman khas dari tanah melayu, merupakan minuman teh yang dipadu dengan susu dan dikocok dengan sempurna. Tambah es, hasilnya menyegarkan... Satu lagi minuman yang jarang ditemui di tanah Jawa, Juice Terong Belanda. Buah yang asam dan kaya akan vitamin A dan C ini memang jarang dimakan langsung karena rasanya yang asam, tapi kalo sudah dibuat juice rasanya segerrrr bangettt.... Oh ya, anda juga bisa mencoba juice pinang muda yang dijajakan tepat di depan Mie Razali. Katanya sangat baik untuk mengembalikan vitalitas tubuh, sayang saya gak sempet untuk mencobanya.
Buat yang pengen makan Mie Aceh di tempat aslinya, Mie RAZALI sangat direkomendasikan. Selain di Banda Aceh, Mie Razali ini juga sudah buka cabang di Aceh Besar dan Aceh Tengah. Slogan yang tertera di daftar menunya "Citarasa Sepanjang Masa"... Ya, memang Mie Aceh adalah salah satu kuliner nusantara dari Ujung Barat Indonesia yang citarasanya tak lekang oleh waktu. Terbukti Mie Razali yang sudah bertahan sejak tahun 1967.
Mau tahu tempat makan lainnya di Aceh? Silakan lihat disini -> Wisata Kuliner Aceh
Jl. T. P. Polem No. 83-85, Banda Aceh
Telp: 0651 - 7400174
Kali kedua saya menginjakkan kaki di kota Serambi Mekah ini, kesempatan emas untuk kembali menikmati kuliner Aceh yang cukup legendaris. Ada tiga tempat yang disarankan oleh teman saya wajib untuk dinikmati selama kunjungan kali ini: Ikan Bakar Awak Awai, Kopi Ulee Kareng dan Mie Aceh RAZALI. Kunjungan pertama saya adalah ke Mie RAZALI yang ternyata terletak di kawasan Peunayong, hanya sekitar 100 meter dari tempat saya menginap, Hotel Sultan. Suatu kebetulan yang menyenangkan :) Tahun 2007 lalu saya sempat menikmati Mie Aceh di lapangan Peunayong, dan kesempatan kali ini saya menjajal kedahsyatan Mie Razali yang namanya cukup tersohor ini. Ada tiga jenis penyajian mie Aceh yang bisa kita pilih di tempat ini: Mie Rebus, Mie Goreng dan Mie Goreng Basah (Mie Goreng tapi mienya masih basah, nyemek-neyemek gitu deh kalo bahasa Jawanya). Sementara untuk "isi"nya banyak pilihan yang tersedia: Udang, Daging, Jamur, Cumi-Cumi, Kepiting ataupun gabungan dari pilihan-pilihan tersebut.
Kalo saya jelas pilih menu favorit sepanjang masa, Mie Kepiting dengan sajian Goreng Basah. Memang yah, makan kuliner daerah di tempat aslinya emang gak ada lawannya, Dahsyat... Mie yang besar dan semi basah dengan olahan bumbu khas Aceh ditimpali dengan Kepiting Besar yang tersembunyi dibalik rimbunnya Mie benar-benar memanjakan indera pengecap kita. Teman saya mencoba Mie Rebus Udang yang rasanya juga gak kalah dahsyatnya, kuah Mie Aceh yang pedas serasa memanggil bibir kita untuk segera menyeruputnya... Sluruppp... Jangan lupa untuk menikmatinya dengan pendampingnya yaitu emping serta acar bawang. Untuk Mie Biasa tanpa "isi" kita cukup menebus dengan harga Rp. 8000, tapi jika pake "isi" harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 18000 (Mie Udang atau Daging atau Jamur) sampai paling mahal Rp.30.000 (Mie Kepiting). Tapi ada lagi yang lebih mahal yaitu Mie Special Campur (Kepiting + Udang + Daging + Cumi-cumi) yang harus dibayar dengan harga Rp. 40.000. Gak rugi deh, kepitingnya aja gede, wajar kalo agak mahal.
Buat minumnya, ada dua menu yang saya sarankan Teh Tarik dan Juice Terong Belanda. Teh Tarik, minuman khas dari tanah melayu, merupakan minuman teh yang dipadu dengan susu dan dikocok dengan sempurna. Tambah es, hasilnya menyegarkan... Satu lagi minuman yang jarang ditemui di tanah Jawa, Juice Terong Belanda. Buah yang asam dan kaya akan vitamin A dan C ini memang jarang dimakan langsung karena rasanya yang asam, tapi kalo sudah dibuat juice rasanya segerrrr bangettt.... Oh ya, anda juga bisa mencoba juice pinang muda yang dijajakan tepat di depan Mie Razali. Katanya sangat baik untuk mengembalikan vitalitas tubuh, sayang saya gak sempet untuk mencobanya.
Buat yang pengen makan Mie Aceh di tempat aslinya, Mie RAZALI sangat direkomendasikan. Selain di Banda Aceh, Mie Razali ini juga sudah buka cabang di Aceh Besar dan Aceh Tengah. Slogan yang tertera di daftar menunya "Citarasa Sepanjang Masa"... Ya, memang Mie Aceh adalah salah satu kuliner nusantara dari Ujung Barat Indonesia yang citarasanya tak lekang oleh waktu. Terbukti Mie Razali yang sudah bertahan sejak tahun 1967.
Mau tahu tempat makan lainnya di Aceh? Silakan lihat disini -> Wisata Kuliner Aceh
apa rasanya yah..?
ReplyDeletebiasanya si klo ada taste kepitingnya pasti enak