Wisata Kuliner Indonesia #368
Kuliner Sabang - Aceh
Rujak Aceh
Tugu Kilometer 0 - Sabang
Tugu Kilometer 0 adalah destinasi wajib jika kita berkunjung ke Kota Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh. Kenapa? Karena inilah simbol titik paling timur dari negara Indonesia. Sayangnya ketika saya datang di bulan Maret 2015 lalu, tugu ini tengah dalam masa renovasi sehingga keindahannya berkurang. Tapi ini tetap tidak meyurutkan para pelancong di Sabang untuk berkunjung ke tempat ini. Dan juga tidak menyurutkan saya untuk mengunjungi salah satu kedai di sana yang menawarkan sesuatu sesuai dengan yang tertulis di mejanya: Rujak Aceh. Seorang ibu muda menyambut saya yang langsung memesan seporsi rujak aceh yang dia jajakan. Salah satu ciri khas yang langsung nampak dari rujak aceh ini adalah buahnya yang dipotong kecil-kecil, terlihat potongan aneka buah seperti: timun, mangga muda, jambu air, bengkuang, belimbing, nanas dan pepaya. Bumbu baru disiapkan setelah kita pesan, di atas cobek potongan buah disandingkan dengan kacang tanah yang sudah dihaluskan dan ditambahkan garam dan cabai sesuai selera. Setelah digerus barulah ditambahkan gula merah yang sudah dicairkan kemduan diaduk rata dengan potongan buah yang sudah disiapkan sebelumnya. Terakhir taburan potongan kacang tanah melengkapi sajian Rujak Aceh ini. Rasa manis, pedas dan asam yang khas langsung menyeruak di rongga mulut saya begitu saya pertama mencicipinya. Ini bukan rujak biasa, ada rasa yang beda.
"Jangan pernah bilang namanya Rujak Aceh kalau tidak pake buah kawista dan buah rumbia, rasa asam dari rujak aceh itu asalnya dari buah itu", begitu ujar sang ibu penjual rujak aceh ini. Saya kemudian mencicipi buah kawista, atau sering disebut sebagai buah batok karena bentuknya seperti batok kelapa kecil. Rasa asam sepat yang kuat dan aroma harum langsung terasa dari potongan kecil buah kawista ini yang diberikan oleh sang ibu. Sementara buah rumbia wujudnya sepintas mirip buah sirsak tapi dengan kulit yang keras dan ukuran yang lebih kecil. "Rujak Aceh punya rasa asam segar yang berbeda ya gara-gara buah kawista dan rumbia ini", sambungnya. Satu porsi Rujak Aceh ini dapat ditebus dengan harga Rp. 9.000,-. Dan kesegarannya dapat membantu kita melawan sengatnya terik matahari di Tugu KM-0 ini.
Rujak Aceh merupakan salah satu kuliner Aceh yang wajib dicicipi jika berkunjung ke Serambi Mekah ini. Tidak hanya di Sabang, penjaja rujak Aceh juga dapat kita temui di kota-kota lainnya termasuk di ibu kota provinsi, Banda Aceh. Tapi menikmati Rujak Aceh di KM 0, titik paling barat Indonesia memang memberikan nuansa lain. Paling tidak selesai menyantap rujak kita dapat langsung mengabadikan kehadiran kita di Tugu KM-0. Selfie tampaknya wajib jika di tempat monumental seperti ini :)
Yuk berburu kuliner Aceh lainnya di sini!
Seger banget tu rujaknya, apalagi dimakan saat panas dan rame-rame.
ReplyDeletebahan-bahan yang digunakan tidak terlalu banyak .. cara pembuatan nya juga tidak susah .. enak sekali jika dihidangkan di siang hari bersama teman
ReplyDeleteBadalah, belum baca artikelnya tapi langsung lihat gambar rujaknya. Mak jleb, rasanya langsung ngiler, udah terasa ngilu di gigi ini. haaaaaaahhhhhh khas aceh pasti pedesnya luar biasa tuh kak
ReplyDelete