Koyor yang lembut menemani sepiring nasi gudeg kering yang diguyur dengan kuah opor yang gurih. Pilihan aneka lauk dari olahan daging dan jeroan sapi dan ayam ditambahkan untuk menyempurnakan makan malam di Semarang ini
Awak dewe tau duwe bayangan
Besok.. yen wis wayah omah-omahan
Aku moco koran sarungan
Kowe mbelonjo dasteran....
Alunan lagu "Mendung Tanpo Udan" terdengar syahdu dinyanyikan oleh kelompok pemusik yang menghibur para pengunjung yang tengah mengantri ataupun bersantap di Warung Makan Mbak Tum di kawasan Peterongan-Semarang. Bangku dan lesehan hampir terisi penuh, dan beberapa orang masih tampak mengantri, menunggu giliran untuk dilayani.
Nasi Gudeg atau Lontong Opor adalah dua pilihan menu utamanya. Gudeg kering dengan guyuran kuah santan yang gurih, atau opor ayamnya dengan kuah santan yang kental, memang sama-sama menggoda. Apalagi ditemani dengan sambal merah dengan tingkat kepedasan yang moderat. Tapi godaan paling besar di tempat ini adalah KOYOR! Ya koyor alias urat sapi di tempat ini memang spesial, empuk banget gak ada liat-liatnya, tapi tetap menyisakan tekstur kenyal yang khas. Dan inilah yang menjadi magnet para pengunjung Warung Mak Tum ini.Gak cuma Koyor, aneka pilihan lauk lainnya juga tersedia di sini. Ada limpa, babat, paru dan aneka olahan sapi lainnya, juga telur bacem, daging dan jerohan ayam bisa kita nikmati di sini. Eits, buat penggemar pete seperti @mataharitimoer katanya sajian pete di sini juga wajib dicoba. Dan sempet kaget ketika selesai makan saya lihat dia bersandar di tiang tenda, seperti orang kesakitan. Sempet khawatir, pas ditanya kenapa, jawabnya, "Gua kekenyangan bro...."
ini malam terakhir yang sempurna sih nutup dengan gudeg koyor mbak tum. jadi pengen lagi
ReplyDeleteAda kontaknya mbak Tum?
ReplyDelete